Saturday, February 13, 2010

Hasil Selftest passed, tapi signal masih bermasalah

Kronologis & keluhan :
Ponsel langsung saya dapatkan dari User, bahkan Ponsel tersebut masih ada segel garansinya. Ponsel ini tidak ada signalnya, saya cek melalui pengaturan pemilihan jaringan secara manual, tidak satupun operator ditemukan.
Terfikirkan oleh saya
Ponsel ini bermasalah pada bagian Receivernya
-          Mungkin Front End Modulenya (Antenna Switch & PA)
-          Mungkin Loop Filternya
-          Mungkin IC Rfnya
Langkah analisa
Seperti biasanya, sebelum saya membongkar Ponselnya, selalu saya cek terlebih dahulu menggunakan fasilitas Selftest pada UFS HWK untuk melokalisir permasalahannya. Setelah saya cek ternyata result Selftestnya  semua yang mengandung ST_CDSP “Passed” semua. Dapat dipastikan dari hasil Selftest ini, semua syarat kerja RF Proccesor tidak ada yang bermasalah, syarat kerjanya diantaranya: Supply Regulator RF, Control VCO & Loop Filter (PLL), RFBUS data, RFBUS Enable, RFBUS Clock, RX ResetX, TX ResetX . maka saya sudah tidak perlu lagi untuk mengukur satu persatu syarat-syarat kerja RF Proccesor ini, karena semuanya sudah dapat bekerja dengan baik.

Dapat disimpulkan dari analisa diatas, bahwa bagian RF Proccesor dan Baseband tidak ada yang bermasalah. Sekarang saatnya saya langsung melacak permasalahan di area Front End, karena bagian ini memang tidak dapat terlacak oleh Selftest. Jadi walaupun Result dari Selftestnya Passed semua, belum tentu wilayah rangkaian Front Endnya bagus.
Ada hal yang membuat saya kecewa, yaitu keterbatasan alat yang saya miliki. Spectrume Analizer namanya, alat ini dapat kita gunakan sebagai alat ukur Spektrum Frekuensi pada bagian Front End Module. Walaupun saya sudah mempunyai Osciloscope yang mempunyai Bandwith paling besar (100mHz), tapi sungguh tidak mungkin dapat saya gunakan untuk melokalisir permasalahan Front End Module ini. Sudah jelas sekali selisihnya besar sekali, yang akan saya ukur frekuensi sebesar 900mHz sementara Osciloscope ini hanya mampu maksimal 100mHz. Jadi…. mau tidak mau, saya harus melokalisirnya secara trail & Error.
Karena masalah Ponsel ini pada bagian Receivernya, jadi saya langsung saja melacak permasalahannya pada bagian Front End Module RX. Ada beberapa kemungkinan kerusakannya, diantaranya: Antenna Switch, SAW Filter atau Ballun. Untuk menentukan permasalahannya, saya langsung saja men-Jumper (bypass Front End) dari Antenna langsung ke Input IC RF. Saya dapat melakukan hal ini karena pada Nokia BB5, LNA (Low Noise Amplyfier) sudah tersimpan didalam IC Rfnya, LNA ini fungsinya sebagai penguatan awal pada signal Receiver yang diterima dari Antenna. Oleh karena itu, rangkaian Front End Module ini hanya difungsikan sebagai filter saja, walaupun saya mem-Bypass rangkaian Front End Modulenya, tidak akan berpengaruh besar pada fungsi Receiver signalnya.
Kesimpulan hasil analisa
Ponsel ini bermasalah karena IC FEM (Front End Module). Komponen ini berbeda dengan PA biasanya, komponen ini merupakan gabungan dari Antenna Switch dan TX Power Amplifier. Antenna Switch ini berfungsi sebagai Duplexer, maka apabila bermasalah dapat mengakibatkan Receiver  tidak dapat berfungsi dengan baik.
Diakalin
Sebetulnya, langkah penyelesaian yang seharusnya, saya mengganti Font End Modulenya. Akan tetapi karena Front End Module ini sebagian besar masih mampu bekerja dengan baik, khususnya pada TX Power Amplyfiernya, maka saya cukup men-Jumper / Bypass Front End Module pada bagian Receivernya saja.
Untuk mem-Bypass Font End Module ini, saya perlu mengetahui dulu jalur Receiver (RX) pada Frequency 900Mhz yang akan masuk ke IC RF. Tentunya saya dapat mengetahuinya dari Skema diagram. Disana terdapat jalur INP_900 dan INN_900, kedua jalur tersebut adalah jalur Input pada Band 900Mhz, INP adalah Input Positif sedangkan INN adalah input Negatif. Untuk Band yang 850, 1800 dan 1900 saya acuhkan, karena ke tiga Band ini tidak akan pernah digunakan di Indonesia.
Kemudian saya tinggal mencari dimana saya akan menyolderkan kawat jumpernya, tentunya tidak mungkin saya jumper ke kaki IC-nya langsung, jadi saya perlu mencari komponen yang terhubung pada jalur ini. Kebetulan disana ada komponen L, yaitu L7504 yang terpasang diantara jalur SAW Filter Z7504 dan IC AHNE. Nah.. sekarang muncul pertanyaan dikepala saya, apakah saya harus men-Jumper ke kaki L yang atas (INP_900) atau ke kaki yang bawah (INN_900). Karena sebetulnya kedua jalur tersebut pada dasarnya sama saja, hanya saja fasenya berbeda, maka saya langsung saja men-Jumper ke kedua kakinya.

Selanjutnya saya solderkan ujung kawat satunya lagi ke konektor Antenna. Setelah proses Jumper selesai lalu saya coba lagi Ponselnya. Ternyata signalnya keluar walaupun kurang stabil signalnya, hal ini disebabkan karena saya melewati SAW Filternya, sehingga fase signalnya tidak dapat dipisahkan oleh SAW Filter. Maka sekarang saya pindahkan Jumperanya jadi ke jalur Input SAW Filter, yaitu ke jalur “UNBAL_IN” di kaki SAW Filternya. Setelah saya coba lagi Ponselnya, sekrang signalnya lebih stabil dari sebelumnya. Sengaja saya melakukan jumpernya dua langkah, pertama ke sebelum SAW lalu langkah kedua saya pindahkan ke sesudah SAW Filter, hal ini sengaja saya lakukan untuk memastikan permasalahannya bukan pada SAW Filternya. Sebab apabila setelah saya pindahkan jumpernya ke sebelum SAW Filter lalu signalnya tidak ada, maka dipastikan SAW Filter ini bermasalah. NAH sekarang anda sendiri yang menyimpulkannya........sambil belajar SELAMAT BELAJAR

No comments: